Karena JANDA Siti Buka Usaha Rumahan
Probolinggo,
Jurnalis Warga – Siti Maulana seorang janda yang mencoba bertahan hidup
dengan cara halal sesuai norma dan etika masyarakat membuka usaha
rumahan, produksi kripik singkong, tales, pisang dan bumbu-bumbu siap
saji (20/07). Siti Maulana melakukan itu karena terpaksa setelah
suaminya meninggal saat jaga malam di sebuah Perusahaan Transportasi
terkemuka di Kota Probolinggo. Awalnya dirinya dikunjungi Wali Kota
Buchori saat suaminya meninggal dan terjadi dialog dengan Wali Kota. “
Bu Siti poron mokka usaha?” (Bu Siti ada minat membuka usaha.RED), tanya
Wali Kota. “ Poron Pak, tapeh mbule tak andik obheng?” (Mau Pak, tapi
saya tidak punya cukup uang. RED). Jawab Siti polos. “ 2 Juta, Cokop?”(2
Juta, cukup. RED). Wali Kota menawari. “ Alhamdulillah, Cokop Pak !” (Alhamdulillah, cukup Pak. RED) jawab Siti berseri-seri.Bahkan dalam kesempatan takziah Wali Kota Buchori tersebut, dirinya
menerima disposisi bantuan senilai 3 Juta Rupiah dan harus diambil
sendiri tanpa diwakilkan ke Bagian Keuangan Pemerintah Kota Probolinggo.
Faktanya pengurusan bantuan Wali Kota Buchori, tidak semulus yang
dirinya kira. Hingga 5 kali Siti bolak-balik dari rumahnya ke Kantor
Pemkot Probolinggo, tetapi yang dicairkan oleh Imam Suwoko melalui Bu
Djofi hanya Rp. 750.000,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
Siti sangat kecewa dengan sikap petugas yang kurang ramah dan nilai
bantuan yang tidak sesuai dengan disposisi Wali Kota Buchori, sempat
dirinya mau melalpor tapi keikhlasan hatinya mengurungkan niat itu.
Sekarang dengan modal awal Rp. 750.000,00 dari Wali Kota Buchori,
dirinya bertahan hidup dengan memproduksi Kripik Singkong, Pisang, Talas
dan Bumbu-bumbu dapur siap saji. “ Alhamdulillah, cukup untuk makan dan
bayar anak-anak sekolah, karena saya ingin anak-anak saya bisa sekolah
tinggi, agar nasibnya lebih baik dari saya,”(JW Bukhari-Kab.Probolinggo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar