Senin, 03 Juni 2013

VIRUS JURNALIS WARGA MERAMBAH SEKOLAH (Bag – 1)

Probolinggo, Jurnalis Warga – Kegiatan Jurnalis Warga bukan hanya meliput berita terkait Program USAID – KINERJA dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo yang fokus kepada bidang Kesehatan dan Perijinan. Jurnalis Warga juga memiliki tanggungjawab profesi yang harus dipenuhi, salah satunya menularkan virus jurnalistik kepada warga dan generasi muda. Puskakom Surabaya sebagai OMP (Organisasi Mitra Program) USAID – KINERJA, melalui Jurnalis Warga Kabupaten Probolinggo melakukan rekruetmen calon jurnalis ke SMA dan MA Negeri maupun swasta di Kabupaten Probolinggo. Reaiitas di lapangan tidak semua Sekolah menganggap penting ilmu jurnalistik, bahkan berkeberatan memberikan rekomendasi terhadap siswa-siswinya untuk mengikuti pembekalan jurnalistik. Mengawali penyebaran virus Jurnalis Warga ke SMA Negeri 1 Dringu Kabupaten Probolinggo, Ahmad Kholis Kepala Sekolah menyambut Jurnalis Warga dengan ramah, antusias dan nampak sangat menghargai bahwa virus jurnalistik tersebut akan sangat berharga untuk siswa-siswinya. Untuk mempermudah rekomendasi Wakil kepala Sekolah Bidang Kesiswaan memberikan 2 (Dua) nama siswa-siswinya, Alina Widianti – Kelas XI IPA dan Muhammad Filosofi – Kelas XI IPA. 
Selesai menyeruput teh manis yang dihidangkan Jurnalis Warga pamitan, diantar hingga serambi kantor dengan senyum ramah dan lambaian tangan Anita – Waka Bidang Kesiswaan yang cantik dan ramah. Jurnalis Warga melanjutkan perjalanan ke Kota Angin – Gending, masuk ke pelataran SMA Negeri 1 Gending yang asri, demi mentaati peraturan yang tertulis di papan, saya turun dari kendaraan dan menuntunnya hingga ke tempat parkiran. Masuk ke ruang tunggu sambil lirik kiri – kanan menunggu Kepala Sekolah datang. “ Assalamu’alaikum, Pak “. Suara serak menyapa diiringi senyum manis, Abd Kadir Jailani – Waka Humas. “ Wa’alaikum salam, warahmatullahi wabarakatuh”. Jawaban lengkap sesuai sunah, Jurnalis Warga. Melalui diskusi cukup panjang, teh manis keluar dan diputuskan bahwa yang direkomendasikan dari SMA Negeri Gending, Rijalallah – Kelas XI IPA dan Oktivia Ditasari – Kelas XI IPA. Sedikit motivasi kepada Rijal dan Oktivia disambut semangat dengan memberikan jadwal, kapan sebaiknya pembekalan jurnalistik dilakukan agar tidak benturan dengan jadwal ulangan dan kegiatan sekolah. Keluar ruangan, bergegas menuju tempat parkir, “ Naikin saja, Pak “. Suara itu adalah bonus buat Jurnalis Warga, dispensasi melanggar aturan tata tertib sekolah.
” Madrasah Aliyah Wali Songo Terakreditasi B “, papan nama itu mengusik hati Jurnalis Warga, “ tidak adil rasanya jika hanya Sekolah Negeri yang diberi kesempatan belajar jurnalistik “. Hasanuddin...mari silahkan masuk ke dalam, Kepala skolah yang ramah dan berwibawa. Sepuluh menit berbincang, teh botol dingin keluar...nyatanya minuman Sekolah Swasta lebih bonafid dari Sekolah Negeri, setidaknya suguhan untuk Jurnalis Warga. Baidowi – Waka Kesiswaan merekomendasikan, Zainal Abidin – Kelas X Inti dan laily Nur Octavia – Kelas X Inti nampak kedua anak tersebut sangat tertarik dengan virus jurnalistik, sedikit promosi dan harapan masa depan untuk menjadi jurnalis profesional membuat guru dan siswa-siswi Madrasah Aliyah Wali Songo sangat antusias. Misi hari pertama cukup, koordinasi via telpon dengan Yayan Sakti Suryandaru – Program Manager Puskakom Surabaya, perihal batasan jumlah untuk siswa-siswi yang direkrut dan pola pembinaannya (01/06). (JW Kabupaten Probolinggo – Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar