JEMBER
(26 Juni 2013), setengah jam sebelum waktu yang ditentukan untuk berkumpul, saya sudah tiba dengan menggunakan baju
kemeja berwarna merah. Saya beharap dengan memakai warna merah berarti
menandakan semangat juang jurnalis warga menggelora dalam diri. Sebutan jurnalis
warga (JW), saya dapatkan tanpa ijasah resmi dari akademik melainkan cukup dengan
bermodalkan pelatihan jurnalis dari Pusat Kajian Komunikasi (PUSKAKOM) Surabaya
dengan durasi waktu kurang lebih 2 hari lamanya (15-16 April 2013). Rasa syukur
akan pengetahuan jurnalis, mendapatkan media belajar jurnalis, lebih-lebih dapat
kesempatan mengenal orang-orang yang luar biasa semangatnya selalu tertanam
dalam diri.
Perjanjian
kumpul jam 09.00 telah lewat, kita bertiga mengisi waktu menunggu kedatangan Fasda
PUSKAKOM (fasilitaor daerah) dengan mendengarkan pidato semangat singkat dari komandan
kami. 10 menit kemudian mas alfian sebagai Fasda datang dengan gaya nyentiknya
sambil rokok mild ditangan kanannya. Sembari membukakan pintu kantor KINERJA menyampaikan,
“ gus dudung bisanya jam 10 an karena masih ke DINKES Kabupaten” gus dudung
sebagai LPSS (Local Publik Specialist
Services). Lagi-lagi komandan kami memberikan pidatonya yang penuh gejolak
sehingga kami terkesima dibuatnya, selesai pidato ternyata lanjut pada diskusi
panas mengenai konsep “kebenaran”, mbak vidya lawan komandan, saya hanya bisa
menyaksikan saja.
Jam
10.00 WIB, mas alfian menguhubungi gus dudung dengan HandPhone (HP) merk
chinanya, jawaban gus dudung “ saya sudah dekat, saya terlambat karena mbil
saya trouble”. Lima menit berlalu, gus dudung datang yang langsung memeriksa
mobil yang trobel tersebut. jam 10.30 WIB tepat kami dengan gus dudung melaju
ke Jember dengan mengendarai Avanza hitam miliknya. Posisi duduk kami, dibagian
depan gus dudung dengan pengemudi avanza mas bogel namanya, tengah komandan
dengan lawan diskusi tentang “kebenaran” mbak vidya, belakang saya dengan mas
alfian.
Perjalanan
selama kejember kurang lebih 3 jam, disaat perjalanan kita selalu mengisi topic
pembicaraan mulai dari hobi sampai pengalaman hidup. Mengawali topic membahas
hobi mincing antara saya dengan mas alfian, menyambung hobi pak buchari. Sebagai
pengamat gus dudung menyampaikan “ ini arah pembicaraan kemana sih,,saya
perhatikan antara probolinggo-leces bahas mancing, leces-malasan bahas burung,
malasan-klakah bahas ayam, emangnya kalian mau bahas hewan sampai jember??” gus
dudung mencairkan suasana.
Jam
13.30 WIB Hotel Kebun Agung Jember kami memakir avanza hitam, saya dengan mbak
vidya mencari toilet rupanya sudah lama menahan kencing dalam mobil. Setelah dari
kamar mandi, kami berempat (gus dudung, komandan, saya dan mbak vidya)
melangkah pasti menuju balai pertemuan. Awal masuk kesan semangat tuan rumah
terasa dengan melihat seragam mereka. kami berkenalan sambil mengisi absensi
dan mendapatkan konsumsi. Rupanya perjalanan ke jember membuat kita tak kuasa
menahan lapar, dan kita pun melahap habis lalapan ayam yang diberikan panitia.
Acara
molor 1,5 jam dari jadwal yang sudah direncanakan, dikarenakan rombongan kami baru
nyampai. Acara dibuka pada jam 13.40 WIB oleh Pak kroirul Faizin selaku FASDA
Jember, dengan mengawali perkenalan tiap masing-masing JW yang dimulai dengan
Kabupaten Probolinggo. anehnya selain menyebutkan nama dan alamat juga harus
menyampaikan jumlah karya yang sudah dihasilkan. Hal ini membuat pukulan bagi
JW yang belum menghasilkan karya, sehingga menggugah semangat jurnalistiknya. Gaya
perkenalan setiap daerah bervariasi, yang anehnya ada salah satu peserta dapat
membuat suasana menambah cair dengan mengatakan berasal dari JW Kabupaten
Probolinggo padahal berasal JW Bondowoso. Timbul pertanyaan hati apakah aura
semangat kami membuat JW lain terpesona dengan JW Kabupaten Probolinggo?.
Dilanjutkan
presentasi pak yayan sakti mengenai hasil evaluasi NO
(National Officer) USAID INDONESIA dimana prestasi karya JW sudah
mencapai standart, dan hasil evaluasi di tiap daerah salah satu hasilnya
Kabupaten Probolinggo mendapat nilai sesuai dengan capaian yang dimana mendapat
kode warna hijau. Selain menyampaikan hasil evaluasi juga pak yayan
menyampaikan hasil dari festival JW se-Indonesia dimana keluar pak komandan
kami sebagai JW terbaik Jawa Timur, dua JW remaja Bondowoso mendapat prestasi
USAID, dan menyampaikan untuk festival JW tahun 2014 rencana di Jawa Timur. Dan
yang terakhir pak yayan sakti mengevaluasi sejauh mana JW ini, tak terasa
perbincangan evaluasi serta bimbingan dan semangat pak yayan pada jam 16.15 WIB.
Acara ditutup pas pada jam 16.30 WIB
yang disepakati pertemuan pendampingan bulan depan di wilayah Probolinggo, saya
dan rekan-rekan JW probolinggo Kabupaten maupun Kota siap menyambut saudara JW
Jember dan Bondowoso bulan depan bertepatan puasa ramadhan. 30 menit Sebelum meninggalkan
Hotel Kebun Agung Jember kami pergunakan waktu untuk foto bersama sekaligus
saling tuker email dan no telp. Sebagai jurnalis warga terbaik komandan langsung
tanggap mewancarai beberapa peserta dan panitia mengenai acara ini, karena
komandan mempunyai misi yaitu tiap minggu ada 5 tulisan yang terbit.
Avanza hitam plat N melaju keluar
hotel tepat jam 17.00 WIB menuju Kedai Steak masih tetap dikota Jember. Kami bercengkrama
sambil menikmati hidangan yang disajikan di kedai yang bermotto “selera bos
harga anak kos” ini. Seperti biasa gus dudung memberikan pengalaman terkait
pendidikan yang benar, ”pendidikan di Negara China jauh lebih maju dibandingkan
di sini. Benar-benar Negara sangat mengatur dan peduli terhadap pendidikan ”tutur
gus dudung. Saya menyimaknya dengan detail sampai tidak terasa jus alpukat saya
habis. 18.30 WIB kita meninggalkan
kabupaten Jember menuju kabupaten Probolinggo tercinta.
Pukul 22.00 WIB sampailah di perumahan
sumber taman indah tempat istri tercinta saya, tanpa membawa oleh-oleh hanya segudang
pengalaman dan ilmu diluar bidang yang saya tekuni dapat membuat warna dalam
kehidupan saya, terima kasih saudara-saudara JW Kab Prob (pak Bukhori, SH dan
mbak Vidya) mas alfian, pak Yayan sakti serta tak kalah pentingnya gus dudung
yang selalu berbagi pengalaman yang tak bisa ternilai harganya. kami JW Kab
Prob berkomitmen berjuang dengan Semangat baru dan strategi yang baru. Kalimat penutup
“saya bangga dan siap menjadi Jurnalis Warga yang benar-benar ada”(JW Kab Prob/
Setiyo Adi Nugroho)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar