FATWA YAYAN SAKTI : “ GABUNG PPID MASUK SURGA “
Probolinggo,
Jurnalis Warga – Acara Pembukaan Lokakarya PPID (Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Probolinggo 17 – 18 Juni 2013 di
Ruang Bentar Pemerintah Kabupaten Probolinggo hari pertama hanya
dihadiri segelintir peserta utusan SKPD terkait, Senin, 17/05. Lokakarya
yang digagas oleh USAID Kinerja dan Puskakom Surabaya sebagai OMP
(Organisasi Mitra Pelaksana) menghadirkan Narasumber Redi Panuju dan
Yayan Sakti Suryandaru yang langsung memberikan fatwa bahwa bergabung
dengan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) akan diganjar
Surga (sebuah hipno motivasi, karena peserta tak bergairah dan sepi).
Lokakarya dibuka oleh Bupati Probolinggo yang diwakili Kabag Organisasi
Setda Kabupaten Probolinggo, Ir. Moh. Heru Santoso, MT. Dalam
sambutannya Heru Santoso menyampaikan bahwa keberadaan PPID (Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi) di Kabupaten Probolinggo merupakan
kebutuhan yang harus segera dipenuhi, sebagai bagian dari upaya
pemenuhan Good Governence (Tata Kelola Pemerintahan yang Baik) dan
Pelayanan publik yang prima.
Yayan Sakti Suryandaru, menegaskan
bahwa PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) merupakan
etalase sebuah daerah, layaknya sebuah bangunan gedung maka PPID adalah
etalasenya. Wajah sebuah Kabupaten bisa dilihat sejauhmana pelayanan
publik kepada masyarakat bisa terpenuhi dengan baik, dan keberadaan PPID
(Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) di kabupaten Probolinggo
merupakan sebuah kewajiban bukan sunah lagi, pungkasnya. Sementara Redi
Panuju menjelaskan bahwa PPID secara filosofis dapat menjadi media bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena dengan adanya PPID (Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi) pasti tercipta transparansi dan
good governence, juga sebagai pemadam kebakaran bagi pihak-pihak yang
tidak puas terhadap pelayanan publik. Lebih lanjut Redi Panuju
menerangkan bahwa keberadaan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi) akan mampu mendorong pencitraan secara positif bagi
Pemerintah Kabupaten, hal ini disebabkan PPID (Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi) dapat berfungsi sebagai Media Relation (alat
interkoneksi dengan stakeholder Pemerintah Kabupaten) dan Human Media
(alat interkoneksi untuk membangun citra positif kepada masyarakat).
Yayan Sakti menimpali bahwa pembentukan PPID (Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi) memiliki payung hukum yang jelas dan
merupakan amanat UU Nomor 14 Tahun 2008, tentang Komisi Informasi
Publik. Kolaborasi 2 (dua) narasumber yang saling mengisi, atraktif dan
diselingi joke-joke segar membuat peserta Lokakarya yang ogah-ogahan
pada awalnya menjadi bersemangat. Zulkarnaen, Sekretaris Disnakertrans
Kabupaten Probolinggo menanyakan, apa pentingnya PPID, jika setiap SKPD
sudah memiliki petugas pengelola informasi dan dokumentasi? Dijawab oleh
Yayan Sakti, bahwa untuk menuju Good Governence tidak cukup kran
informasi diunduh dari SKPD, sebab tidak akan transparan dan
profesional. PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) mampu
menjawab kebutuhan itu, Transparansi akan terpenuhi yang pada gilirannya
Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dapat terwujud. Disela-sela acara
tanya jawab peserta Lokakarya dibuat tertawa kecut karena melihat
seorang rekan mereka tertidur pulas, sebuah pemandangan yang membutuhkan
kearifan lokal, bahwa obatnya ngantuk hanya tidur.
Rehat siang Jurnalis Warga menyempatkan melihat absensi (RSUD, RSUD Tongas, Puskesmas Gending,Dinkes,Disnakertrans,Dispenda,Dispendik,Disbudpar,BLH,dan
KPMP) hanya 10 (Sepuluh) SKPD dari 30 (Tiga Puluh) SKPD yang diundang.
Bahkan Kominfo dan Humas yang sangat berkepentingan dengan adanya PPID
(Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) tidak hadir tanpa
konfirmasi. Ironis, begitu Nanang (FO Puskakom Surabaya) menyampaikan.
Secara terpisah Heru Santoso, Kabag Organisasi Setda kabupaten
Probolinggo, memberikan klarifikasi terkait minimnya respon SKPD
terhadap undangan Lokakarya, hari ini memang banyak acara yang
bersamaan, harap dimaklumi. Saya sebenarnya juga kecewa, tapi kita harus
obyektif menilai, undangan yang mendadak sehingga dobel dengan kegiatan
lain. Berkaitan dengan absennya Kominfo dan Humas pada Lokakarya PPID
Kabupaten Probolinggo, Heru Santoso sempat mengkritisi Puskakom sebagai
OMP (Organisasi Mitra Program) USAID KINERJA yang kurang membangun
komunikasi dengan Kominfo. Bahkan Heru Santoso menjelaskan secara detail
bahwa PPID itu menginduk kepada Kominfo Kabupaten Probolinggo dan tidak
bisa menjadi lembaga atau badan yang berdiri sendiri. (JW Bukhari –
Kabupaten Probolinggo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar