Selasa, 26 Agustus 2014

MENYUSUI BAYI DIPERPUSTAKAAN, DIGAJI 225 RIBU SEBULAN

Probolinggo, JW Komunitas – sebut saja namanya Ningsih (22 thn), sudah menjadi rutinitas harianya, kecuali Sabtu-Minggu untuk standby dan siaga dimeja tamu perpustakaan Kelurahan Kedungasem Kecamatan Wonoasih Probolinggo (22/08). Aktivitasnya sebagai ibu muda yang memiliki Bayi mungil, Aisyah (1 Thn) menjaga perpustakaan sambil sesekali menyusui bayinya. Menurut Ningsih, rutinitas tersebut sudah dijalani sejak 2010 yang lalu sampai sekarang. Ningsih dibayar 225 ribu perbulan dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. “ deng kadeng e mberik pak lurah, mas. 50 ebuh kadeng 100 ebuh kanggui mba tambah blenjeh (red-kadang-kadang pak lurah member 50 ribu, kadang 100 ribu untuk tambahan uang belanja )“. Kata Ningsih lugu. Alasan Ningsih bertahan dengan gaji sekecil itu sederhana, kerjanya tidak berat, hanya sekedar mencatat buku yang dipinjam dan pengembalian buku pinjaman. Sabtu-Minggu libur. Dirinya bisa santai sambil menjaga bayinya, sehingga asupan ASI Ekslusif untuk bayinya selalu lancar. 

 Menurut pengakuan Ningsih, sempat saat lahir tetangga dan kerabatnya menyarankan untuk memberi susu formula untuk pertama kalinya, tapi dia bersikeras kepada Bidan agar bayinya diletakkan di dadanya walau air susunya masih sulit keluar. “ Alhamdulillah, mas. Anak mbuleh sehat, tak ronyek. Jek mbilen mbuleh setretanan ngenom aeng sosoh embuk, sehat kabbbeh nekkah, mak sanontoh eberik’a sosona sapeh. Reken anakken sapeh ? ” (red-Alhamdulillah, mas. Anak saya sehat, tidak sakit-sakitan. Bukankah dulu saya dan saudara minum air susu ibu, dan sehat semua saudara, kenapa sekarang dikasih susu sapi. Apa mau jadi anakknya sapi ? ” kata Ningsih setengah berceramah.

Wawancara berhenti sejenak, seorang siswa berseragam merah putih dengan semangat tinggi meminjam buku tentang cerita candi seribu, kisah Bandung bondowoso dan Loro jonggrang yang mengharukan. Di sudut kanan perpustakaan tampak seorang gadis berkerudung abu-abu sedang asyik membaca, sesekali bibirnya tersenyum, mengikuti alur cerita buku yang dibacanya. Sementara Aisyah bayi mungil yang baru setahun terlelap dalam gendongan ibunya. Bayi kecil yang luar biasa, setiap hari menemani ibunya bekerja. (Tufel –JW probolinggokab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar