Probolinggo, Jurnalis Warga – Pengetahuan terkait Kesehatan Reproduksi
Remaja (KRR) dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer, bukan lagi
sekunder. Karena Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) adalah kondisi
kesehatan secara menyeluruh baik dari sisi system reproduksi, fungsi
reproduksi, dan proses reproduksi pada remaja. Terkait mitos masyarakat
bahwa berbicara Kesehatan Reproduksi Remaja adalah hal yang tabu, sudah
waktunya kita berikan pencerahan. Agar
persepsi masyarakat tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang kuno
tidak menular kepada generasi muda saat ini.
Hal ini penting untuk kita kampanyekan bersama, sebab KRR yang selama ini dianggap sebagai privacy kaum remaja dan dirahasiakan berakibat pada minimnya pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksinya. Suatu contoh, tentang bagaimana melakukan persiapan menyambut “ datang bulan “ atau menstruasi perdana yang terjadi pada remaja. Faktanya tidak semua remaja mengetahui tata cara yang benar dan sehat. Justru banyak di kalangan remaja merasa malu untuk bertanya kepada teman sebayanya atau bahkan malu juga bertanya kepada orang tuanya sendiri.
KRR bukan hanya seputar “ datang bulan “ saja, tetapi juga terkait dengan kehamilan usia dini, penyakit kelamin, perilaku yang berisiko, bahaya HIV dan penyakit menular lainnya. Bisa jadi karena kurangnya pengetahuan remaja terhadap masalah krusial di atas, seringkali mengabaikan dan akibatnya fatal. Bisa tertular, bahkan sampai menimbulkan kematian. Olehnya sebelum terjadi hal-hal mengerikan di atas, para remaja perlu mendapat sosialisasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), dari pihak-pihak yang berkompeten. Seperti Dinas Kesehatan, IBI (Ikatan Bidan Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan para pakar seksologi (14/07). (ajeng/jw-kabprobolinggo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar