KjW Probolinggokab – Komunitas Jurnalis Warga Kabupaten Probolinggo
menggelar pertemuan dalam rangka konsolidasi untuk mengawal, melakukan
advokasi dan publikasi terkait pelayanan publik di Kabupaten
Probolinggo. Pertemuan para kuli tinta itu di gelar secara sederhana dan
gayeng di Kantor Sekretariat Lembaga Bromo Institute (21/08). Dalam
pertemuan tersebut dibahas tentang rencana tindak lanjut program
Komunitas Jurnalis Warga Kabupaten Probolinggo.
Seperti yang disampaikan
Setiyo Adi Nugroho (Yoyok) bahwa sudah menjadi tanggung jawab Jurnalis
Warga untuk menyuarakan kepentingan pengguna pelayanan publik tanpa
mengesampingkan kinerja penyedia pelayanan publik. “ kita fokus terhadap
3 (tiga) bidang garapan advokasi teknis USAID KINERJA, pendidikan,
kesehatan dan penguatan iklim usaha “. Kata yoyok yang juga Dosen di
STIKES Nurul Jadid itu. Senada dengan yoyok, Muslimin syaba juga
menyemangati teman-teman Komunitas Jurnalis Warga untuk terus berkarya
dengan menulis, karena publikasi lewat media merupakan kebutuhan
masyarakat terkait akses informasi. “ Bagaimana masyarakat luas bisa
paham dengan hak dan kewajibannya terhadap pelayanan publik, jika aturan
menyikapinya saja mereka tidak tahu, tugas kita bersama untuk
menyebarluaskan informasi penting ini kepada masyarakat sebagai pengguna
pelayanan publik “. Tegas pengurus GP Ansor itu.Banyak hal yang menjadi topik pembahasan dalam pertemuan Komunitas Jurnalis Warga Kabupaten Probolinggo itu, mulai dari isu IMD (Inisiasi Menyusu Dini), ASI Eksklusif dan Persalinan Aman. Peran Dukun versus Bidan Desa yang masih dipengaruhi oleh aroma persaingan tidak sehat. Kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Dukun Bayi yang lebih tinggi dibanding kepada Bidan di beberapa wilayah pinggiran Kabupaten Probolinggo. Pernikahan Dini karena sebab perjodohan juga sebab kecelakaan (hamil suluan). Mitos-mitos masyarakat terkait persalinan aman, seperti jamu-jamuan yang tidak higienis/berbahaya tapi dipercaya mampu mempercepat proses penyembuhan ibu nifas. Sampai kepada apresiasi Bupati Probolinggo yang begitu tinggi sebagai Duta ASI Ekslusif untuk menggerakkan kesadaran masyarakat menanam pohon kelor dan katuk untuk kebutuhan gizi, protein tinggi dan memperlancar ASI Ekslusif.
Bukhari, Fasda PUSKAKOM Surabaya menegaskan bahwa harus ada pembagian tugas peliputan kepada Jurnalis Warga untuk bertanggungjawab terhadap wilayah liputan masing-masing. Strategi peliputan juga menjadi bagian penting untuk disiapkan. “ teman-teman JW bisa melakukan liputan bareng, jika mengalam kendala demam panggung, grogi atau malu “. Kata JW angkatan 1 ini. Bukhari juga memberikan trik-trik peliputan sukses kepada Komunitas JW Kabupaten Probolinggo. “ lakukan dulu 3 (tiga) kesalahan, salah sasaran, salah liputan, salah penulisan dan setelah itu buat perbaikan dari 3 (tiga) kesalahan itu.” Kata Bukhari disambut tawa komunitas JW. “ kalau bisa 3 (tiga) langkah benar, kenapa harus buat 3 (tiga) kesalahan.” Kata urip sambil senyum-senyum simpul. “ maksudku ya gitu, Rip. Udah cepat kirim liputanmu, awas tak pecat jadi JW nyesal kamu nggak masuk surge !” seloroh Bukhari disambut gerr teman-teman JW. Konsolidasi bubar dengan semangat kerja sosial.(musa/JW probolinggokab)
manteps salam hangat dari www.kraksaan-online.com dan terus jaya KONSOLIDASI JURNALIS WARGA PROBOLINGGO
BalasHapus