Probolinggo, Senin (07/08/2013) Dengan semangatnya, saya
berniat mengurusi cek fisik bantuan di Samsat di Kota Probolinggo. mobil saya
itu sudah hampir sepuh karena lahir pada tahun 1989 dengan merknya Toyota
kijang. Setiap tahunnya saya harus
membayar pajak di Jakarta melalui saudara. Dengan alasan sungkan saya
memutuskan untuk mutasi nomor dari Jakarta ke probolinggo. Beberapa kali
konsultasi tentang persyaratan mutasi antar propinsi, saya harus meminta cek fisik bantuan biar
mobil tidak harus ke jakarta.
tepat jam 09.00 kantor samsat kota probolinggo nampak ramai
pengunjung, masuk didepan pintu tidak ada satu pegawai yang menyambut
pengunjung. Tidak seperti bisanya ada satpol pp atau pegawai yang bertugas
menyambut tamu dan menunjukan informasi dengan ramah, untuk menghilangkan
kebingungan saya langsung pada bagian cek fisik motor tepatnya dibelakang
kantor samsat. Dari belakang disuruh ke depan, dan didepan saya bertemu polisi
yang menunjukan arah masuk keruang kantor lagi, sehingga saya temukan tempat
cek fisik ada di pojok sebelah barat ruang pelanyanan.
Diruangan cek fisik ada meja panjang berisi 5 petugas,“permisi
pak…. Saya mau meminta cek fisik bantuan” sapa saya kepada salah satu petugas
yang ditengah. “ya… tunggu sebentar pak petugasnya masih diluar” jawabnya.
Tidak sampai 3 menit petuganya datang, “ pak saya minta tolong untuk cek fisik
bantuan” sapa saya, dijawabnya “ oya ditunggu diluar ini masih banyak yang
ngantri”.
Petugas cek fisik untuk kendaraan mobil hanya ada satu
sehingga kita harus mengantri, seperti biasa menggesek nomor mesin dan nomor
rangka. Petugas nampak bingung dengan hasil gesek nomor rangka mobil saya
karena kurang jelas hasilnya. “ beli kertas cek fisiknya 20 ribu” bilang
petugasnya. “ setelah itu saya harus kemana pak” Tanya saya sambil memberikan
uang 50 ribuan. “ kedalam lagi mas, kepada petugas yang tadi…” jawabnya sambil
memberikan kembalian.
Sesampainya didalam ruangan saya menemui petugas cek fisik,
“ permisi pak, saya mau meminta cek fisik bantuan” sambil menyodorkan hasil
dari cek fisik. “ ada mobilnya” jawab petugas dengan datar. “ ada pak di depan”
sambil menunjukan mobil. Petugas tersebut melihat nomor rangka dan memfotonya
sedangkan saya menerima telp dari kantor. Sesudah memfoto petugas kembali ke
ruangan dan saya mengikuti dibelakang sambil mengkomunikasikan susunan acara
wisuda yang mendesak.
“ gimana pak” membuka perbincangan, “saya tidak bisa
mengeluarkan surat cek fisik bantuan karena nomor rangka yang samar” jawabnya tanpa
basa-basi dan setelah melontarkan omongan tatapan langsung kebawah meja. “terus
gimana pak” Tanya saya sambil agak emosi karena kaget dengan kata-kata petugas
yang tanpa basa-basi. “ ya sudah kirim aja begitu ke Jakarta” dengan ketusnya.
“bukannya yang diminta itu cek fisik bantuan pak, kalau gak diterima malah saya
bawa mobil ini kejakarta donk, saya rasa bapak memberikan solusi yang saya
minta” kebawa emosi karena bingung ini mobil pribadi saya dan jelas statusnya kenapa
kok dianggap samar. “yang jelas saya tidak bisa mengeluarkan surat cek fisik
bantuan” dengan ketus, lagi-lagi habis berbicara melihat kebawah meja. “ya udah
pak makasih” kecewa dan meninggalkan samsat.
“kami siap melayani anda” motto samsat yang tertulis besar
di dinding depan kantor serasa tidak dihayati pada setiap pegawai. Seandainya pelayanan
yang diberikan benar-benar prima pasti masyarakat nyaman sekali dalam membayar
pajak. Senyum dan ramah merupakan hal penting yang harus dilaksnakan bagi
setiap petugas yang bergerak dalam bidang pelayanan. (JW Kab. Probolinggo-Setiyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar