Selasa, 16 September 2014

H. MUSAYYIB : CSR YTL-JAWA POWER BELUM MERATA

JW Probolinggokab – CSR (Coorporate Service Responsibility) atau dana tanggap sosial dari perusahaan menurut Musayyib (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo) dari Partai Kebangkitan Bangsa belum merata dirasakan masyarakat (10/09). “ saya sudah lama sampaikan tolong halaman puskesmas dan halaman Kantor Camat Paiton di paving, tapi sekarang belum terlaksana, kemana mengalir dana CSR dari PLTU itu”. Kata Musayyib dengan logat Madura yang kental. Lebih lanjut Musayyib mengkritisi kebijakan penyaluran dana tanggap sosial dari YTL-Jawa Power.
Menurutnya Banyuglugur yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Sitibondo (baca : Situbondo), justru banyak menikmati dana CSR, padahal PLTU itu berada di wilayah Paiton Kabupaten Probolinggo. “ Paiton yang paling banyak makan asap PLTU “. Tegas Musayyib. Disela-sela sambutannya Musayyib menegaskan bahwa dirinya sebagai wakil rakyat dapil Paiton siap membantu menfasilitasi keinginan dan kepentingan masyarakat. “ tentunya saya prioritaskan yang mendukung dan memilih saya waktu pileg kemarin “. Kata Musayyib enteng dan disambut tawa hadirin.
Menanggapi kritik pedas dari Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Probolinggo tersebut, Budi-Koordinator CSR YTL-Jawa Power menegaskan bahwa tidak niatan membuat ketidakadilan dengan penyaluran dana CSR. Justru YTL-Jawa Power berusaha keras bagaimana dana tanggap sosial tersebut disalurkan secara tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan dengan benar. Harus dipahami oleh masyarakat bahwa dana CSR diperuntukkan untuk tanggap sosial seluruh wilayah kabupaten Probolinggo.
Mengambil sikap tengah, Gus Dudung PLTU Paiton merupakan obyek vital nasional yang memiliki tanggungjawab sosial regional, olehnya CSR sebaiknya diprioritaskan kepada daerah-daerah terdampak. Jikapun harus keluar dari daerah yang terdampak sebaiknya yang benar-benar membutuhkan, semisal bencana alam, penguatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan. (Ningzahro/jw probolinggokab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar