Rabu, 03 September 2014

BUKAN HAL TABU, BICARA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR-2) Nervous Datang Bulan Pertama

Probolinggo, Jurnalis Warga – Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) terkait persiapan menghadapi “ datang bulan “ atau menstruasi perdana. Sepanjang pengalaman penulis memang tidak ada persiapan secara khusus untuk menyambut “ datang bulan “, tetapi hampir semua remaja mengalami kecenderungan galau berlebihan, nervous, bingung mau ngapain. Penulis secara acak membuat kuisioner dengan menyusun beberapa pertanyaan dan memberikannya kepada beberapa responden di antara teman-teman sekolah penulis sendiri. Hasilnya sungguh mengejutkan beberapa fakta baru tentang masalah menstruasi yang selama ini terungkap tidak sepenuhnya benar. Banyak mitos bahwa datang bulan terjadi ketika perempuan mimpi basah, usia perempuan menginjak 15 tahun, sering makan-makanan yang berlemak, dan pacaran dini.
Ternyata ada responden yang mengalami menstruasi sejak umur 11 tahun sebagian umur 12 tahun dan sisanya kisaran 13 – 15 tahun, bahkan ada yang menjelang 16 tahun belum mengalami menstruasi. Kecenderungan itu jika kita konfirmasi dengan beberapa tenaga kesehatan yang saya temui dan juga hasil diskusi dengan guru biologi, disimpulkan bahwa menstruasi dapat dipengaruhi oleh pola hidup remaja, pola makan, pola pergaulan, dan pola pikir remaja.

So, teman-teman tidak harus panik menghadapi tamu yang bernama “ menstruasi perdana “. Ada beberapa kiat yang dapat kita bagikan kepada teman-teman yang kita sadur dari pengalaman teman-teman penulis dan juga guru sekolah. Langkah pertama kenali gejala-gejalanya dengan sharing kepada orang tua atau sahabat terdekat, siapkan pembalut wanita dan bawa serta ke sekolah, siapkan pakaian ganti jika dikawatirkan nervous berlebihan, bekali mental kita untuk menuju gerbang dewasa, gunakan pembersih herbal, gunakan pembalut bersayap dan jangan sampai ketinggalan kantong plastik. Waspada, jangan buang sampah sembarangan.
 
Tidak ada sesuatu yang sulit dan menakutkan jika kita sudah siap secara mental dan fisik untuk menghadapinya. Bukankah kaum lelaki juga mengalami hal yang ketika menjelang “ sunat “. Kita kaum wanita harusnya bersyukur karena dengan adanya “ menstruasi “ yang rutin setiap bulan darah kotor dan penyakit yang mengendap dalam tubuh ikut keluar bersama darah haid. Jadi kesimpulannya untuk teman-teman, don’t worry … ini adalah anugerah kaum hawa seperti kita. (ajeng/jw-probolinggokab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar