Probolinggo, Jurnalis Warga – Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) terkait
persiapan menghadapi “ datang bulan “ atau menstruasi perdana. Sepanjang
pengalaman penulis memang tidak ada persiapan secara khusus untuk
menyambut “ datang bulan “, tetapi hampir semua remaja mengalami
kecenderungan galau berlebihan, nervous, bingung mau ngapain. Penulis
secara acak membuat kuisioner dengan menyusun
beberapa pertanyaan dan memberikannya kepada beberapa responden di
antara teman-teman sekolah penulis sendiri. Hasilnya sungguh mengejutkan
beberapa fakta baru tentang masalah menstruasi yang selama ini
terungkap tidak sepenuhnya benar. Banyak mitos bahwa datang bulan
terjadi ketika perempuan mimpi basah, usia perempuan menginjak 15 tahun,
sering makan-makanan yang berlemak, dan pacaran dini.
Ternyata ada
responden yang mengalami menstruasi sejak umur 11 tahun sebagian umur 12
tahun dan sisanya kisaran 13 – 15 tahun, bahkan ada yang menjelang 16
tahun belum mengalami menstruasi. Kecenderungan itu jika kita konfirmasi
dengan beberapa tenaga kesehatan yang saya temui dan juga hasil diskusi
dengan guru biologi, disimpulkan bahwa menstruasi dapat dipengaruhi
oleh pola hidup remaja, pola makan, pola pergaulan, dan pola pikir
remaja.So, teman-teman tidak harus panik menghadapi tamu yang bernama “ menstruasi perdana “. Ada beberapa kiat yang dapat kita bagikan kepada teman-teman yang kita sadur dari pengalaman teman-teman penulis dan juga guru sekolah. Langkah pertama kenali gejala-gejalanya dengan sharing kepada orang tua atau sahabat terdekat, siapkan pembalut wanita dan bawa serta ke sekolah, siapkan pakaian ganti jika dikawatirkan nervous berlebihan, bekali mental kita untuk menuju gerbang dewasa, gunakan pembersih herbal, gunakan pembalut bersayap dan jangan sampai ketinggalan kantong plastik. Waspada, jangan buang sampah sembarangan.
Tidak ada sesuatu yang sulit dan menakutkan jika kita
sudah siap secara mental dan fisik untuk menghadapinya. Bukankah kaum
lelaki juga mengalami hal yang ketika menjelang “ sunat “. Kita kaum
wanita harusnya bersyukur karena dengan adanya “ menstruasi “ yang rutin
setiap bulan darah kotor dan penyakit yang mengendap dalam tubuh ikut
keluar bersama darah haid. Jadi kesimpulannya untuk teman-teman, don’t
worry … ini adalah anugerah kaum hawa seperti kita.
(ajeng/jw-probolinggokab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar