Selasa, 22 Juli 2014

PENJAGA LOKET “HILANG” PASIEN TERABAIKAN

Probolinggo, Jurnalis Warga – Petugas loket Puskesmas Krucil sering meninggalkan tempat (23/06). Hal tersebut berakibat pada lemahnya pelayanan pada pasien yang melakukan registrasi. Sawi (50) pasien asal Desa Krucil mengeluhkan lambatnya pelayanan loket. Menurut Murdiyanto, petugas poli gigi bahwa terjadinya kekosongan petugas loket diakibatkan adanya dobel job. “ selain menjadi petugas loket terkadang juga harus menjadi sopir ambulan mas “ tegas Murdiyanto.

PUSKAKOM SURABAYA ‘LAHIRKAN’ JURNALIS WARGA KABUPATEN PROBOLINGGO ANGKATAN KEDUA

Kecamatan Krucil (23/05), Pusat Kajian Komunikasi (PUSKAKOM) Surabaya selaku OMP dari program kerjasama Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan KINERJA-USAID secara resmi melantik 10 personil Jurnalis Warga (JW). Pelantikan tersebut disampaikan oleh Yayan Sakti Suryandaru ditengah-tengah pelatihan JW hari kedua, “hari ini saya memBai'at kalian menjadi Jurnalis Warga” tegasnya.

Pelatihan yang dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Krucil ini diikuti oleh 10 peserta, yang terdiri dari berbagai warga Kabupaten Probolinggo. di Puskesmas ini peserta langsung mengaplikasikan materi yang sudah diterima sebelumnya. Akan tetapi sebelum peserta masuk ke Puskesmas, Yayan Sakti Suryandaru memberikan pengarahan dalam mencari angle (sudut pandang. red) berita. 

Tanpa satupun peserta yang tidak melakukan wawancara di Puskesmas tersebut, peserta menyebar keseluruh bagian Puskesmas, mereka mewawancarai apapun yang ditemui termasuk Bidan, Perawat, petugas loket, ahli gizi, bahkan tidak segan-segan mewawancari pasien. Ungkapan salah satu peserta saat ditanya bagaimana perasaan melakukan wawancara dengan pasien, wahyudi menjawab,”senang bisa melakukan wawancara sehingga bisa menggali informasi dari pasien sehingga bisa tau bagaimana perasaan pasien mendapatkan pelayanan di Puskesmas ini” ucapnya.

Bukhari selaku Fasda (Fasilitator daerah) menyampaikan,” peserta kali ini antusias sekali dalam mengikuti acara, terbukti mereka mengikuti acara dari awal sampai selesai, saya berharap setelah pelatihan ini JW tetap semangat berkarya dan menyebarkan virus-virus JW di Kabupaten Probolinggo” harapnya. Acara pelatihan JW ini berakhir pada jam 17.00 WIB  ditutup dengan foto bersama. (Setiyo/ JW)

Peduli Persalinan Aman dan ASI Ekslusif Takmir Masjid Jami’ At-Taubah Kraksaan Bentuk Komunitas Becak Sehat

Bulu Kraksaan- Acara buka bersama sekaligus peresmian Komunitas Becak Sehat (KBS) di Masjid Jami’ At-Taubah Perum Bulu Indah Kraksaan diselenggarakan  atas kerja sama Takmir Masjid dan STIKes Nurul Jadid (22/07). Acara tersebut dihadiri 23 anggota KBS,  Struktur takmir  serta perwakilan dari STIKes Nurul Jadid. Acara berlangsung hikmah yang dimana acara dimulai dengan sambutan Ketua takmir disusul dengan sambutan Ketua STIKes Nurul Jadid, berikutnya pembentukan struktur, pembacaan tahlil, takjil, sholat magrib jama’ah, berbuka bersama, foto kartu anggota, dan ditutup dengan pembagian parsel serta kaos anggota KBS.
Menurut Siman selaku ketua remaja masjid mengatakan,”kawasan di daerah sini dekat dengan pasar dan banyak sekali abang tukang becak, sehingga takmir masjid mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi abang-abang tukang becak untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dan tentunya dalam beribadah dibutuhkan badan yang sehat” jelasnya.
Senada dengan ketua Remas, Ketua STIKes Nurul Jadid H. Hefniy mengatakan,” sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, STIKes Nurul Jadid mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dalam konteks pemberdayaan masyarakat untuk Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sasarannya kepada abang becak, hal ini dikarenakan becak masih sebagai sarana transportasi favorit bagi masyarakat, sehingga abang becak bisa sebagai sarana menyebarluaskan informasi kesehatan dan agama yang efektif” jelasnnya.
“Dalam pertemuan rutin nanti akan kita lakukan pembinaan kesehatan dan kerohaniannya, dalam penyusunan program KBS ini kita arahkan kepada kesehatan yang dapat membantu Pemerintah dalam mencapai salah satu indicator MDG’s yaitu tentang persalinan aman dan ASI eksklusif ” Lanjut mahasiswa Program Doktor Universitas Islam Negeri Malang tersebut.
Dalam musyawarah diputuskan jadwal rutin pertemuan yaitu 1x / bulan yaitu pada setiap akhir setelah sholat isya’ berjamaah. Menurut ketua KBS terpilih Sapari mengatakan “ siap melaksanakan amanah ini sebaik-baiknya” ucapnya. KBS Desa Bulu Kraksaan ini merupakan cabang baru yang dibuka STIKes Nurul Jadid bekerjasama dengan takmir Masjid Jami’ At-Taubah yang sebelumnya ada di Desa Karanganyar Paiton. (JW Kab Prob/ Setiyo)